Ada 7 Tipe Cara Pacaran yang dapat merusak / Tidak sehat
1.Pacaran Cenderung Melewati Tahap Persahabatan Dalam Suatu Hubungan:
Maksudnya adalah banyak pasangan sekarang yang tidak melewati proses pertemanan tetapi bisa langsung jadian.. knp..?? Dasar pemikiran berpacaran adalah "Saya tertarik kepadamu;oleh sebab itu, mari kita lebih saling mengenal." Sebaliknya dasar pemikiran persahabatan adalah, "Kita memiliki minat yang sama; jadi marilah kita menikmati kesamaan kita bersama-sama." Jika daya tarik romantis terbentuk setelah mengembangkan suatu persahabatan, itu adalah bonus tambahan. Keintiman tanpa komitmen adalah memperdayakan. Keintiman tanpa persahabatan adalah sesuatu yang dangkal. Suatu hubungan yang hanya didasarkan pada daya tarik fisik dan perasaan romantis hanya akan bertahan selama perasaan itu ada
2.Pacaran Sering Kali Menyamakan Cinta Dengan Hubungan Fisik (Seks):
Maksudnya adalah bukan karena dua tubuh telah ditarik ke tubuh yang lain tidak berarti dua orang saling cocok satu dengan yang lain. Hubungan fisik tidak sama dengan cinta. Memfokuskan diri pada fisik jelas berdosa. Allah menuntut kesucian seksual. Dan Ia melakukan hal itu karena Ia suci. Ia juga menuntut hal itu untuk kebaikan kita. Keterlibatan fisik dapat merusak cara pandang kita dan menuntun kita pada pilihan-pilihan yang tidak bijaksana seperti berhubungan fisik atas dasar kesenangan saja dsb. Allah juga tau bahwa kita akan membawa kenangan-kenangan dari keterlibatan fisik di masa lalu ke dalam pernikahan kita. Ia tidak ingin kita hidup dengan perasaan bersalah dan penyesalan. Keterlibatan fisik bisa membuat dua orang merasa dekat. Tetapi jika banyak orang sungguh-sungguh menguji fokus dari hubungan pacaran mereka mungkin mereka akan menemukan bahwa kesamaan yang mereka miliki hanyalah hawa nafsu.
3.Pacaran Sering Kali Mengisolasi Pasangan Dari Hubungan Penting Lainnya Seperti Pertemanan, Keluarga Bahkan Dengan Pencipta Kita Sendiri:
Maksudnya adalah saat dimana dalam suatu hubungan dua orang dipersiapkan melanjutkan ke jenjang pernikahan, memberi perhatian utama kepada hubungan itu bukanlah sesuatu yang salah. Untuk membuat pilihan bijaksana untuk menikahi seseorang, penting memfokuskan diri untuk mengenal orang itu dengan baik. Tetapi bukan di dalam hubungan-hubungan yang serius pun, tidaklah bijaksana apabila Anda mengisolasi diri dari orang-orang lain. Bagi orang yang tidak siap membuat komitmen, kecendrungan berpacaran seperti itu bisa sangat menggangu. Jika kita membuat keputusan-keputusan mengenai kehidupan hanya berdasarkan pengaruh dari satu hubungan, mungkin kita akan membuat penilaian-penilaian yang buruk. Ada satu kutipan dari Elisabeth Elliot menyatakan "Jika seorang pria tidak siap meminta seorang wanita untuk menjadi istrinya, apa haknya untuk menuntut perhatian khusus dari wanita itu? Jika seorang wanita tidak diminta untuk menjadi istri seseorang, mengapa wanita yang berpikiran sehat menjanjikan perhatian khusu kepada pria mana saja?" Berapa banyak orang yang ketika mengakhiri hubungan percintaan mendapati bahwa hubungan mereka dengan sahabat-sahabat lainnya telah di korbankan? Perhatian khusus yang sering kali di harapkan dalam hubungan percintaan memiliki suatu kecendrungan untuk mengisolasi mereka dari teman-teman yang paling mengasihi mereka, anggota-anggota keluarga yang paling mengenal mereka dan sedih nya bahkan ke hendak Pencipta kita sendiri jauh lebih penting daripada cinta yang romantis
4.Pacaran Dapat Mengalihkan Perhatian Kaum Muda Dari Tanggung Jawab Utama Mereka Untuk Mempersiapkan Masa Depan Mereka:
Maksudnya adalah banyak orang yang ketika sudah berpacaran melupakan apa yang menjadi tanggung jawab nya. Dan banyak juga yang melakukan hal-hal yang bodoh seperti melakukan seks di luar pernikahan dsb. Barangkali pacaran dapat membantu Anda menjadi seorang kekasih yang baik, tapi apakah keterampilan-keterampilan dalam berpacaran tersebut kita butuhkan dalam pernikahan? Bahkan jika Anda pergi dengan seseorang yang pada suatu hari kelak akan Anda nikahi, keasikan menjadi kekasih yang sempurna pada saat ini benar-benar dapat menghalangi Anda untuk menjadi suami ato istri masa depan yang dibutuhkan oleh orang tersebut. Anda akan terhambat dalam finansial dsb. Kita tidak munafik kalo dalam pernikahan membutuhkan biaya, tidak mungkin kalo dengan cinta kita dapat membayar semua pesta resepsi kita.
5.Pacaran Dapat Menyebabkan Perasaan Tidak Puas Terhadap Karunia Allah Mengenai Keadaan Melajang (Jomblo):
Maksudnya adalah berpacaran yang tujuannya hanya sekedar untuk bersenang-senang akan menyebabkan perasaan tidak puas karena hal itu mendorong terjadinya penyalahgunaan kebebasan contoh nyata free sex. Pacaran tidak akan menyebabkan orang-orang menikmati masa lajang (Jomblo) yang unik, melainkan justru menyebabkan orang-orang memfokuskan diri pada apa yang tidak mereka miliki dalam hal ini pasangan kita yang belum tentu akan kita nikahi suatu hari nanti.
6.Pacaran Dapat Menciptakan Suatu Lingkungan Palsu Untuk Mengevaluasi Karakter Orang Lain / Mengetahui Karakter Pasangan Kita:
Maksudnya adalah dalam berpacaran juga dapat menciptakan sebuah lingkungan palsu yang membuat seseorang tidak perlu menggambarkan secara akurat sifat-sifat negatif dan positif dari pasangan kita. Dalam suatu kencan, seseorang dengan caranya sendiri dapat memikat hati pasangannya. Si pria mengendarai mobil yang bagus dan membayari semuanya; si wanita tampak mempesona. Tapi siapa yang peduli? Bersenang-senang pada saat kencan tidak akan menunjukkan kepada siapa pun tentang karakter ato kemampuan seseorang untuk menjadi seorang suami ato istri yang baik.
Maksudnya adalah saya tidak mendorong untuk menikahi seseorang karena telah lama berpacaran. Tetapi pasti orang bertanya-tanya apa yang anda lakukan ketika usia pacaran anda sudah bertahun-tahun? Mungkin banyak orang curiga kalau hubungan anda hanya hubungan yang di sebut DATING LIMBO (Pacaran dalam kondisi stagnan, tidak maju dan tidak mundur). Bukannya bertindak sebagai sebuah jembatan antara persahabatan dan pernikahan, pacaran justru yang menjadi tujuan akhir arti nya ada kemungkinan hanya untuk main-main saja. Kaum lajang yang terbiasa dengan gaya pacaran seperti ini akan merasa sulit untuk melepaskan diri. Sangat menyenangkan karena mereka dapat mengalamu banyak hak istimewa dari pernikahan, baik secara emosional (sering di perhatiin) maupun fisik (berhubungan seks), dalam hubungan percintaan mereka, banyak orang (khususnya pria) kurang termotivasi untuk membuat dirinya berkomitmen terhadap pernikahan. Bagi pria dan wanita yang siap untuk menikah, pemandangan ketika berpacaran dan kebiasaan-kebiasaan yang ditumbuhkan tidak menolong. Hal itu bisa tampak seperti anda sedang membuat sesuatu terjadi tetapi anda terperangkap ke dalam suatu pola hubungan jangka pendek sati kepada yang lain.